
Direktur Allianz punya beberapa tawaran produk asuransi jiwa terbaik kepada masyarakat sebagai bagian proteksi dalam hidup, yaitu memberikan jaminan ganti rugi kepada keluarga atau ahli waris ketika tertanggung meninggal dunia. Dewasa ini bahkan tidak hanya produk asuransi jiwa murni saja yang populer, melainkan kehadiran dari asuransi jiwa unit link juga banyak dipilih oleh anak muda, karena merasa manfaat yang ditawarkan lebih menguntungkan, disertai dengan investasi.
Apa Itu Asuransi Jiwa Unit Link?
Pastinya banyak diantara Anda yang sudah sering mendengar tentang istilah asuransi jiwa unit link ini, namun sebenarnya produk asuransi jiwa seperti apakah itu? asuransi jiwa unit link bisa dikatakan sebagai bagian dari produk asuransi jiwa, namun tidak sekedar memberikan manfaat proteksi saja melainkan juga investasi di dalamnya, yaitu :
- Proteksi jiwa, dalam asuransi jiwa unit link ini manfaat utama yang ditawarkan adalah uang pertanggungjawaban jika seandainya tertanggung mengalami sebuah resiko yaitu meninggal dunia, risiko cacat permanen, risiko sakit kritis serta beberapa komponen biaya lainnya tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan asuransi, seperti ada yang memberikan santunan biaya pemakaman.
- Investasi, Manfaat selanjutnya adalah memberikan nilai investasi, yaitu potensi imbal hasil untuk bisa menjaga keberlangsungan polisi dalam jangka waktu panjang.
Risiko Dalam Asuransi Jiwa Unit Link
Direktur Allianz sendiri Mengatakan agar masyarakat tidak gegabah ketika ingin membeli asuransi jiwa unit link, sekalipun tampak menguntungkan karena punya dua manfaat sekaligus hanya dalam satu produk, sebenarnya di dalam asuransi jiwa uniteling ini juga terkandung beberapa risiko yang harus diwaspadai, diantaranya adalah :
- Penurunan nilai investasi, risiko pertama adalah kemungkinan penurunan nilai investasi. Dalam asuransi unit link ini sebagian dana akan diinvestasikan ke beberapa instrumen baik itu pasar modal, saham, maupun instrumen-instrumen yang lainnya. Saat menjalankan investasi tersebut ada kemungkinan penurunan nilai, Hal ini menyebabkan nilai tunai dari asuransi jiwa juga ikut fluktuatif atau naik turun seiring dengan kondisi pasar modal, jumlahnya tidak pasti.
- Nasabah Mungkin tidak dapat melacak dana investasi, faktor risiko yang lainnya adalah banyak kondisi ketika nasabah atau peserta asuransi tersebut tidak bisa melacak kemana larinya dana investasi, serta biaya-biaya apa saja yang harus dikeluarkan di dalamnya, apalagi terkadang perusahaan sendiri kurang transparan dalam hal ini.
- Harga premi yang lebih mahal, Secara harga premi yang harus dibayarkan dalam asuransi jiwa unit link juga lebih mahal dibandingkan asuransi jiwa murni, harganya bisa dua kali lipat dari asuransi jiwa murni, sehingga jika keuangan tidak mencukupi jangan mengambil resiko, karena kemungkinan gagal bayar sudah pasti ada. Meskipun di satu sisi asuransi unit link ini juga memberikan keleluasaan bagi peserta untuk cuti premi.
- Nasabah tidak bisa leluasa dalam menghentikan investasi tersebut, nasabah juga tidak memiliki kekuasaan ketika ingin menghentikan investasi, karena semuanya dikelola secara langsung oleh perusahaan asuransi, jadi Ketika suatu saat mengalami kerugian secara finansial atau investasi tersebut tidak berjalan dengan lancar, maka tidak bisa menghentikan investasi secara sepihak.
- Kehilangan uang investasi sekaligus manfaat asuransi, dalam beberapa kasus yang dinamakan sebagai asuransi unit link adalah, nasabah membayarkan sejumlah dana kepada perusahaan asuransi di mana Dana tersebut akan diputar dalam investasi atau dijadikan sebagai modal, sedangkan uang keuntungan dari investasi tersebut akan dibayarkan sebagai premi asuransi, jadi sewaktu-waktu ketika investasi tidak berjalan lancar atau mengalami kerugian. Maka tidak ada lagi uang yang bisa digunakan untuk pembayaran premi asuransi, secara otomatis peserta akan kehilangan modal investasi sekaligus juga kehilangan manfaat dari asuransi jiwa tersebut, karena polis menjadi lapse.
- Perbedaan yang ada di dalam pilihan dana investasi serta profil resikonya, resiko terakhir adalah jika suatu saat terjadi perbedaan antara pilihan dana investasi dengan penilaian dari profil risiko, otomatis nasabah sendiri yang nantinya akan mengalami kerugian finansial.
Direktur Allianz punya beberapa pilihan asuransi jiwa di luar produk unit link, diantaranya adalah asuransi jiwa murni serta asuransi jiwa dwiguna.